Bayi sangat rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan, sehingga orangtua harus selalu waspada, terutama saat memberikan makanan atau minuman tertentu. Banyak orangtua yang percaya bahwa Madu dapat memberikan manfaat kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh anak.
Namun, sebelum memberikan honey pada Si Kecil, orangtua sebaiknya tidak terburu-buru. Meskipun honey dikenal memiliki banyak manfaat, pemberian honey pada bayi yang belum genap berusia 1 tahun sebaiknya dihindari. Madu bisa memicu kondisi yang sangat berbahaya, salah satunya adalah sudden infant death syndrome (SIDS) atau kematian mendadak pada bayi. Apa penyebabnya? Berikut penjelasannya.
Mengapa Madu Bisa Memicu SIDS pada Bayi?
Madu adalah salah satu makanan yang tidak disarankan untuk bayi di bawah 1 tahun. Meskipun manis dan dipercaya memiliki manfaat kesehatan, bayi yang belum berusia 1 tahun tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya karena bisa meningkatkan risiko SIDS atau kematian mendadak.
Risiko utama yang dapat menyebabkan SIDS pada bayi di bawah usia 1 tahun adalah botulisme. Hal ini sangat berbahaya terutama bagi bayi di bawah usia 6 bulan. Meskipun kasus ini jarang terjadi, risiko SIDS tetap ada. Oleh karena itu, disarankan agar ibu tidak memberikan honey kepada bayi agar terhindar dari masalah ini.
Apa Itu Botulisme dan Bagaimana Itu Bisa Terjadi pada Bayi?
Botulisme pada bayi terjadi karena masuknya spora Clostridium botulinum, yang terkandung dalam honey. Spora ini kemudian berkembang menjadi bakteri di usus bayi yang dapat menghasilkan neurotoksin. Neurotoksin inilah yang sangat berbahaya bagi tubuh bayi, khususnya pada bayi di bawah 1 tahun.
Botulisme termasuk dalam gangguan serius yang memerlukan penanganan medis segera. Sekitar 70% bayi yang mengalami botulisme harus menggunakan alat ventilasi mekanis selama sekitar 23 hari. Rata-rata, bayi yang dirawat di rumah sakit untuk botulisme membutuhkan waktu sekitar 44 hari. Meski kematian sangat jarang terjadi, namun kemunduran kesehatan bisa saja terjadi.
Selain honey, pemanis cair lain seperti sirup jagung juga bisa menyebabkan gangguan ini. Oleh karena itu, dokter tidak menyarankan pemberian pemanis buatan hingga bayi berusia 1 tahun. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai makanan yang tepat untuk bayi Anda.
Gejala Botulisme pada Bayi
Bayi yang terinfeksi botulisme dapat menunjukkan gejala antara 12 hingga 36 jam setelah mengonsumsi honey atau makanan serupa. Namun, beberapa bayi mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali hingga 14 hari setelah terpapar. Berikut adalah beberapa gejala umum yang bisa terjadi:
- Kelemahan tubuh.
- Pola makan yang buruk.
- Sembelit.
- Mudah marah.
- Lesu atau kurang aktif.
- Kesulitan bernapas.
- Kejang pada kondisi yang parah.
Gejala-gejala seperti lesu dan mudah marah seringkali bisa disalahartikan sebagai gejala penyakit lain, seperti sepsis atau meningoensefalitis. Karena itu, sangat penting untuk segera memberi tahu dokter jika bayi Anda mengonsumsi madu. Diagnosis dan perawatan yang cepat akan membantu mencegah komplikasi lebih lanjut.
Refrence : halodoc