Diet intermittent fasting (IF) semakin populer sebagai metode untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan tubuh. Banyak orang mengadopsi pola makan ini karena diyakini dapat membantu menurunkan berat badan, mengatur kadar gula darah, dan mengurangi peradangan. Namun, sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa diet ini dapat memiliki efek samping yang tidak diinginkan, salah satunya adalah memperlambat pertumbuhan rambut. Mengapa hal ini bisa terjadi? Simak penjelasannya berikut.
Penelitian Mengenai Intermittent Fasting dan Pertumbuhan Rambut
Dikutip dari NY Post, penelitian terbaru menunjukkan bahwa meskipun intermittent fasting dapat meningkatkan metabolisme dan kesehatan secara keseluruhan, diet ini ternyata dapat memperlambat proses pertumbuhan rambut. Penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa mereka yang menjalani diet intermittent fasting dengan pembatasan waktu makan tertentu mengalami pertumbuhan rambut yang lebih lambat dibandingkan dengan tikus yang diberi akses makanan sepanjang waktu.
Intermittent fasting adalah pola makan yang mengatur siklus antara periode makan dan berpuasa dalam jangka waktu tertentu. Pola ini, meskipun bermanfaat untuk beberapa aspek kesehatan, tampaknya memiliki dampak pada folikel rambut, yang mempengaruhi pertumbuhannya.
Mengapa Intermittent Fasting Memperlambat Pertumbuhan Rambut?
Dalam penelitian ini, tikus yang menjalani intermittent fasting dengan pola makan terbatas pada 8 jam sehari menunjukkan hasil yang mengejutkan. Setelah 96 hari, tikus-tikus ini hanya mengalami pertumbuhan rambut sebagian. Sebaliknya, tikus yang memiliki akses makanan sepanjang waktu menumbuhkan sebagian besar rambutnya dalam waktu 30 hari.
Penelitian menunjukkan bahwa puasa memengaruhi sel induk folikel rambut (HFSC), yang memainkan peran penting dalam proses pertumbuhan rambut. Puasa memaksa tubuh untuk menggunakan lemak yang tersimpan sebagai sumber energi, bukan gula yang berasal dari makanan. Proses ini mengarah pada pelepasan asam lemak bebas yang mengganggu sel induk folikel rambut, bahkan menyebabkan kerusakan dan kematian sel-sel tersebut.
Namun, pengolesan vitamin E dan antioksidan pada kulit tikus selama puasa terbukti membantu menjaga sel induk folikel rambut agar tetap bertahan, meskipun dalam kondisi puasa.
Dampak Pada Manusia
Meskipun penelitian ini dilakukan pada tikus, peneliti menguji pengaruh intermittent fasting pada manusia melalui uji klinis kecil yang melibatkan 49 orang dewasa sehat. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang berpuasa selama 18 jam per hari selama 10 hari mengalami penurunan pertumbuhan rambut sebesar 18 persen dibandingkan mereka yang tidak berpuasa.
Meskipun hasil ini menunjukkan dampak yang lebih ringan pada manusia dibandingkan pada tikus, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan seberapa besar efek puasa terhadap pertumbuhan rambut jangka panjang pada manusia. Perbedaan metabolisme antara manusia dan tikus menjadi faktor penting dalam interpretasi hasil ini, mengingat metabolisme tikus jauh lebih cepat.
Memahami Risiko dan Manfaat Intermittent Fasting
Walaupun intermittent fasting membawa banyak manfaat, termasuk penurunan berat badan dan peningkatan kesehatan metabolisme, diet ini mungkin tidak cocok untuk semua orang. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa pola makan yang sangat ketat, seperti puasa yang dibatasi kurang dari 8 jam sehari, dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Selain itu, efek samping pada rambut menjadi pertimbangan penting bagi mereka yang mempertimbangkan untuk mencoba diet ini. Meskipun efeknya pada manusia relatif lebih ringan dibandingkan pada tikus, penting untuk memahami bahwa setiap orang memiliki reaksi yang berbeda terhadap pola makan tertentu.
Alternatif dan Solusi
Jika Anda khawatir tentang dampak intermittent fasting terhadap pertumbuhan rambut, ada beberapa langkah yang bisa Anda coba untuk menjaga kesehatan rambut Anda selama menjalani diet ini:
- Menggunakan Suplemen Rambut: Mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin dan mineral penting untuk rambut, seperti biotin, vitamin E, dan zinc, bisa membantu mendukung pertumbuhan rambut.
- Menghindari Puasa Ekstrem: Jika Anda merasa bahwa puasa jangka panjang berdampak buruk pada tubuh Anda, cobalah pola intermittent fasting yang lebih moderat, seperti diet 5:2 atau puasa berkala.
- Mengonsumsi Nutrisi Seimbang: Pastikan Anda tetap mengonsumsi makanan bergizi, termasuk protein, lemak sehat, dan vitamin yang mendukung pertumbuhan rambut.
Kesimpulan
Intermittent fasting telah terbukti efektif dalam meningkatkan kesehatan tubuh dan menurunkan berat badan, tetapi dampaknya terhadap pertumbuhan rambut perlu diperhatikan. Meskipun efeknya lebih ringan pada manusia dibandingkan tikus, penurunan pertumbuhan rambut tetap menjadi risiko yang perlu dipertimbangkan oleh mereka yang menjalani diet ini. Jika Anda memutuskan untuk mencoba intermittent fasting, penting untuk memperhatikan pola makan yang seimbang dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan rambut.