Pernah dengar klaim kalau usus kotor menyebabkan jerawat makin parah atau sulit sembuh? Banyak orang percaya bahwa gangguan pada saluran pencernaan bisa memengaruhi kondisi kulit, bahkan membuat skincare mahal jadi kurang efektif. Tapi, benarkah hubungan itu nyata atau hanya mitos yang dibesar-besarkan?
Untuk menjawabnya, kita perlu memahami apa sebenarnya hubungan antara kesehatan usus dan jerawat dari sudut pandang medis.
Hubungan Usus dan Kesehatan Kulit
Usus bukan hanya organ pencernaan, tapi juga pusat imun tubuh dan rumah bagi mikrobioma, yaitu kumpulan bakteri baik yang menjaga keseimbangan tubuh. Ketika usus mengalami gangguan seperti disbiosis (ketidakseimbangan bakteri), bisa terjadi peradangan sistemik. Inilah yang kemudian berdampak pada kondisi kulit, termasuk jerawa’t.
Hubungan ini dikenal sebagai gut-skin axis—hubungan dua arah antara usus dan kulit. Beberapa studi bahkan menunjukkan bahwa penderita gangguan pencernaan seperti IBS cenderung juga mengalami jerawa’t atau eksim.
Apakah “Usus Kotor” Menyebabkan Jerawat?
1. Istilah “Usus Kotor” Bukan Istilah Medis
Dalam dunia medis, tidak ada diagnosis resmi bernama “usus kotor”. Istilah ini lebih sering digunakan dalam iklan produk detoks atau herbal. Yang dimaksud biasanya adalah sembelit, sisa makanan menumpuk, atau ketidakseimbangan flora usus. Tapi kondisi ini tidak langsung menyebabkan jerawat.
2. Penyebab Jerawat Berdasarkan Sains
Menurut National Health Service (NHS), jerawa’t disebabkan oleh:
Produksi minyak (sebum) berlebih
Penyumbatan pori-pori
Infeksi bakteri Propionibacterium acnes
Perubahan hormon, terutama saat pubertas atau menstruasi
Artinya, jerawat lebih terkait dengan hormon dan perawatan kulit, bukan “usus kotor”.
Peran Probiotik dan Serat dalam Menyehatkan Kulit
Meski usus kotor bukan penyebab langsung jerawa’t, menjaga kesehatan pencernaan tetap penting untuk pemulihan. Konsumsi makanan tinggi serat dan probiotik bisa mendukung mikrobioma usus dan mengurangi peradangan.
Probiotik (yogurt, tempe, suplemen) dan prebiotik (serat dari sayur dan buah) membantu menyeimbangkan bakteri baik di usus. Ini bisa mendukung penyembuhan jerawa’t dari dalam, walaupun tidak menyembuhkan secara langsung.
Perlukah Membersihkan Usus?
Banyak produk menawarkan “pembersihan usus” demi kulit bersih. Tapi, tubuh sudah punya sistem detoks alami lewat hati, ginjal, dan usus itu sendiri. Detoks ekstrem bisa berdampak negatif jika dilakukan tanpa pengawasan medis.
Lebih baik lakukan langkah sederhana berikut:
Konsumsi serat tinggi dari sayur, buah, dan biji-bijian
Minum air putih cukup
Hindari makanan tinggi gula dan lemak trans
Tidur cukup dan kelola stres
Tips Atasi Jerawa’t dari Dalam
Jika jerawa’t tak kunjung sembuh, coba perhatikan pola makanmu. Hindari makanan tinggi indeks glikemik seperti:
Nasi putih
Roti tawar
Permen dan minuman manis
Ganti dengan makanan yang kaya antioksidan dan baik untuk pencernaan seperti:
Alpukat
Brokoli
Kacang-kacangan
Probiotik alami
Selain itu, tetap lakukan perawatan kulit yang benar, seperti:
Mencuci muka 2x sehari
Menghindari produk komedogenik
Tidak menyentuh wajah dengan tangan kotor
Kesimpulan: Mitos atau Fakta?
Istilah “usus kotor bikin jerawat” lebih condong ke mitos, namun ada benarnya jika dikaitkan dengan peradangan akibat gangguan usus. Jadi, bukan soal kotor atau tidak, tapi lebih pada bagaimana usus yang sehat bisa mendukung kulit yang lebih baik.
Fokuslah pada gaya hidup sehat, jaga pola makan, dan rawat kulit dengan konsisten. Maka, jerawa’t pun akan lebih mudah terkendali—tanpa harus percaya mitos yang belum tentu terbukti secara ilmiah.