Kalau bicara tentang sayuran hijau, pasti yang langsung terlintas di benak kita adalah manfaatnya bagi kesehatan. Hampir semua jenis sayuran baik dikonsumsi dan kaya nutrisi, salah satunya adalah seledri. Sayuran ini sering dipakai sebagai pelengkap masakan, mulai dari sop hingga soto, tapi ternyata punya khasiat lebih besar: membantu menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Mengapa Hipertensi Berbahaya?
Hipertensi sering disebut sebagai silent killer karena gejalanya jarang terlihat, namun dampaknya bisa sangat fatal. Jika tidak dikontrol, tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah, jantung, ginjal, hingga otak. Akibatnya, penderita berisiko tinggi mengalami penyakit jantung koroner, stroke, gagal ginjal, bahkan kebutaan.
Seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darahnya berada di atas 130/80 mmHg. Untuk mencegahnya, pola hidup sehat adalah kunci utama, terutama melalui pengaturan pola makan.
Kandungan Seledri yang Bermanfaat
Menurut penelitian yang dilansir Cleveland Clinic, seledri mengandung fitokimia bernama phthalides. Zat ini berfungsi untuk melemaskan otot dinding arteri, sehingga aliran darah menjadi lebih lancar dan tekanan darah bisa menurun.

Selain itu, seledri juga kaya akan nutrisi penting seperti:
- Kalium, membantu menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh.
- Magnesium, berperan menjaga fungsi otot jantung.
- Serat, baik untuk pencernaan sekaligus mendukung kesehatan pembuluh darah.
- Kadar garam alami yang rendah, sehingga aman dikonsumsi penderita hipertensi.
Cara Konsumsi Seledri untuk Menurunkan Tekanan Darah
Untuk mendapatkan manfaat optimal, dianjurkan mengonsumsi sekitar 4 batang seledri segar setiap hari. Seledri bisa dimakan langsung, dijadikan jus, atau ditambahkan dalam berbagai menu makanan. Namun, sebaiknya tetap dikombinasikan dengan pola makan sehat lainnya agar hasilnya maksimal.
Seledri dan Pola Diet DASH
Selain konsumsi seledri, penderita hipertensi disarankan mengikuti pola diet sehat seperti DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension). Pola makan ini terbukti efektif menurunkan tekanan darah dan menyehatkan jantung. Fokusnya adalah:
- Banyak mengonsumsi sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
- Membatasi asupan garam, makanan manis, minuman bersoda, dan daging merah.
- Memilih sumber protein sehat, seperti ikan, ayam tanpa kulit, atau produk nabati.
Dengan pola makan seperti ini, asupan kalium, kalsium, magnesium, serat, dan protein akan tercukupi, sementara kadar natrium tetap terkontrol.
Kesimpulan
Seledri bukan sekadar pelengkap masakan, tapi juga sayuran herbal dengan manfaat medis nyata. Kandungan phthalides, kalium, magnesium, dan serat menjadikannya senjata alami untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
Meski begitu, seledri bukanlah obat utama. Konsumsinya tetap harus diiringi pola makan sehat, olahraga teratur, dan pemeriksaan rutin ke dokter. Dengan gaya hidup yang seimbang, risiko hipertensi bisa ditekan, dan kesehatan jantung pun lebih terjaga.
Refrence : Halodoc
