Keju adalah salah satu produk olahan susu yang paling populer di dunia. Proses pembuatannya melalui tahapan koagulasi atau pengentalan susu dengan bantuan bakteri atau enzim rennet. Dari proses ini, zat padat dalam susu dipisahkan, kemudian dikeringkan, diolah, dan difermentasi hingga menghasilkan beragam jenis cheese dengan rasa, tekstur, dan aroma yang khas.
Hadir dalam ribuan variasi, cheese tidak hanya digemari karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena kandungan nutrisinya yang bermanfaat bagi tubuh.
Jenis-Jenis Keju
- cheese Susu Murni
Dibuat dari susu utuh dengan kandungan lemak cukup tinggi, yaitu sekitar 6–10 gram per ons. Sekitar 4–6 gram di antaranya berupa lemak jenuh. - cheese Rendah Lemak
Menggunakan susu dengan kadar lemak 2% atau bahkan susu skim. Jenis ini cocok untuk mereka yang sedang diet atau menjaga asupan kalori. - cheese Segar
Belum melalui proses pematangan, sehingga kadar airnya tinggi, teksturnya lembut, dan rasanya ringan. Contoh: ricotta, cottage, mascarpone. - cheese Tua
Disebut cheese tua jika difermentasi minimal enam bulan. Teksturnya lebih keras dengan rasa yang semakin tajam seiring waktu. Contoh: cheddar, Swiss, parmesan, Gruyere. - cheese Non-Susu
Alternatif cheese berbahan dasar nabati, biasanya dibuat dari susu kedelai atau kacang-kacangan. Cocok untuk vegan atau yang intoleransi laktosa.

Kandungan Gizi Keju
Kandungan nutrisi tiap jenis cheese berbeda. Misalnya:
- Keju Keras (28 gram): 120 kalori, 8 gram protein, 6 gram lemak jenuh, 180 mg kalsium.
- Keju Cottage (28 gram): 120 kalori, 14 gram protein, 3 gram lemak jenuh, 80 mg kalsium.
Sebagian besar cheese mengandung sodium cukup tinggi (300–450 mg per porsi). Namun ada juga yang rendah sodium, seperti cheese kambing, mozzarella susu murni, atau cheese Swiss (50–100 mg).
Manfaat Keju bagi Kesehatan
- Menguatkan Tulang
Kaya kalsium, protein, magnesium, vitamin A, D, dan K yang penting untuk pertumbuhan serta mencegah osteoporosis. - Meningkatkan Kesehatan Gigi
Kalsium dalam cheese membantu menjaga pH mulut dan mengurangi risiko gigi berlubang. - Menjaga Tekanan Darah
cheese rendah lemak dan sodium dapat membantu menurunkan tekanan darah, contohnya ricotta, parmesan, feta, dan cottage. - Menyehatkan Jantung
Studi besar menunjukkan konsumsi produk susu, termasuk cheese, berkaitan dengan risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung dan stroke. - Meningkatkan Pencernaan
Sebagai makanan fermentasi, cheese menambah jumlah bakteri baik di usus, membantu melancarkan pencernaan, serta mencegah sembelit. - Sumber Protein Berkualitas
Protein dalam cheese berperan penting dalam pembentukan dan perbaikan jaringan otot. - Meningkatkan Imunitas
Kandungan probiotik pada cheese membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama pada lansia. - Meningkatkan Massa Tubuh Tanpa Lemak
Asam lemak esensial seperti CLA (Conjugated Linoleic Acid) dalam cheese mendukung metabolisme tubuh, menjaga otot, dan mencegah aterosklerosis.
Kesimpulan
cheese bukan sekadar makanan pendamping atau topping, melainkan sumber nutrisi penting dengan beragam manfaat. Dari cheese segar hingga cheese tua, masing-masing memiliki keunggulan yang bisa menunjang kesehatan tulang, gigi, jantung, hingga sistem imun tubuh.
Namun, kunci utama adalah konsumsi secara moderat. Dengan porsi tepat dan pilihan jenis cheese sesuai kebutuhan, kamu bisa menikmati kelezatan sekaligus manfaat kesehatannya.
Refrence : Halodoc
