Ikan tuna dikenal sebagai salah satu sumber makanan bergizi yang kaya akan protein, asam lemak omega-3, vitamin B12, dan berbagai mineral penting. Nutrisi ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung, mendukung fungsi otak, serta memperkuat sistem imun. Tidak heran jika tuna sering menjadi pilihan menu sehat di berbagai belahan dunia.
Namun, di balik segudang manfaatnya, tuna juga memiliki risiko: kandungan merkuri. Logam berat ini dapat menumpuk pada ikan berukuran besar dan berumur panjang, termasuk tuna. Jika dikonsumsi berlebihan, merkuri dapat membahayakan kesehatan tubuh.
Lantas, bagaimana cara menikmati ikan tuna dengan aman? Mari simak ulasan lengkapnya.
Bahaya Merkuri bagi Kesehatan
Merkuri, terutama dalam bentuk metilmerkuri, dapat menimbulkan dampak serius jika masuk ke tubuh dalam jumlah berlebih. Beberapa efek yang perlu diwaspadai antara lain:
- Kerusakan sistem saraf
Merkuri bisa menumpuk di jaringan otak, merusak sel saraf, dan mengganggu koordinasi tubuh. Dampaknya dapat berupa tremor, gangguan memori, hingga kesemutan. Pada janin dan anak-anak, paparan merkuri bisa memengaruhi perkembangan otak dan menghambat kecerdasan. - Gangguan sistem imun
Paparan jangka panjang dapat memicu peradangan dan meningkatkan risiko penyakit autoimun, seperti lupus dan rheumatoid arthritis. - Gangguan reproduksi
Pada ibu hamil, merkuri bisa menembus plasenta dan berdampak pada janin. Pada pria, paparan kronis dikaitkan dengan penurunan kualitas sperma. - Risiko penyakit jantung
Merkuri dapat mempercepat proses aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah) yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Tips Aman Mengonsumsi Ikan Tuna
Supaya tetap sehat tanpa khawatir efek merkuri, ikuti tips berikut:
- Pilih jenis tuna rendah merkuri
Tidak semua tuna sama. Tuna skipjack (cakalang) cenderung memiliki kadar merkuri lebih rendah dibanding tuna putih atau albakora. - Batasi porsi konsumsi
Menurut U.S. FDA, orang dewasa dianjurkan makan tuna sekitar 2–3 porsi per minggu (150–300 gram). Anak-anak sebaiknya lebih sedikit, menyesuaikan usia dan berat badan. - Pastikan ikan matang
Hindari mengonsumsi tuna mentah berlebihan (misalnya sushi), karena selain merkuri, ada risiko parasit. Masak hingga matang untuk lebih aman. - Perhatikan sumber ikan
Pilih tuna dari pemasok terpercaya dan yang sudah diuji keamanannya oleh lembaga resmi, seperti BPOM. Untuk produk kalengan, cek label asal produksi dengan teliti.
Manfaat Ikan Tuna Tetap Berharga
Meski ada risiko, jangan lupakan manfaat sehat dari ikan tuna:
- Protein tinggi → membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh.
- Omega-3 → menjaga kesehatan jantung, menurunkan risiko kolesterol jahat, dan mendukung fungsi otak.
- Vitamin D dan selenium → memperkuat tulang dan berperan sebagai antioksidan.
Dengan konsumsi bijak, tuna tetap bisa menjadi sumber nutrisi yang menyehatkan.
Apa Kata Penelitian?
Studi dalam Biological Trace Element Research (2011) menunjukkan bahwa kadar merkuri dalam tuna bervariasi tergantung ukuran dan usia ikan. Tuna yang lebih besar biasanya mengandung merkuri lebih tinggi karena berada di puncak rantai makanan.
Beberapa spesimen bahkan melebihi ambang batas aman konsumsi. Karena itu, pemilihan jenis tuna dan pengaturan porsinya menjadi kunci utama agar tetap aman dikonsumsi.
Kesimpulan
Ikan tuna adalah makanan bergizi yang menawarkan banyak manfaat, namun tetap harus dikonsumsi dengan cerdas. Dengan memilih jenis tuna rendah merkuri, membatasi porsi, memasaknya dengan benar, serta memperhatikan asal-usulnya, kamu bisa tetap menikmati manfaat tuna tanpa takut akan risiko merkuri.
👉 Intinya: makan tuna boleh, asal bijak dan seimbang.
Refrence : Halodoc
