Pameran tunggal pertama dari Korakrit Arunanondchai yang berjudul Sing Dance Cry Breathe | as their world collides on to the screen akan dbuka pada 30 November 2024 d Museum MACAN, Jakarta. Pameran ini mengundang pengunjung untuk merasakan pengalaman seni yang mendalam dan menggugah, dengan menggabungkan berbagai elemen visual, suara, dan teknologi. Arunanondchai, yang lahir d Thailand dan kini tinggal d New York dan Bangkok, dkenal dengan pendekatannya yang inovatif dalam mengeksplorasi emosi manusia melalui simbolisme dan narasi yang kuat.
Menggali Konflik Manusia Melalui Simbolisme Burung dan Ular
Tema pameran ini berfokus pada ketegangan antara keinginan untuk berubah dan ketakutan akan kehilangan. Arunanondchai menggunakan simbol burung dan ular untuk menggambarkan konflik antara transformasi dan pemeliharaan. Dua konsep yang saling bertentangan namun saling terkait dalam mitologi yang menceritakan asal-usul manusia. Pameran ini bukan hanya sekedar sebuah koleksi karya seni. Tetapi juga sebuah perjalanan emosional yang mengajak pengunjung untuk menyelami kedalaman perasaan manusia yang kompleks.
Setiap karya dalam pameran ini drancang untuk memicu refleksi tentang kehidupan, kemanusiaan, dan dunia yang kita huni. Arunanondchai menciptakan karya yang tidak hanya menceritakan kisah. Tetapi juga mengundang pengunjung untuk merasakan perasaan yang dsampaikan, memberikan pengalaman yang lebih dari sekadar melihat—tetapi benar-benar merasakannya.
Pameran yang Menggabungkan Seni Visual dan Teater Non-Manusia
Salah satu aspek menarik dari pameran ini adalah pendekatan interaktifnya. Sing Dance Cry Breathe bukan hanya sebuah pameran seni visual, melainkan juga sebuah pertunjukan teater dengan aktor non-manusia yang akan berinteraksi dengan pengunjung melalui suara, lagu, dan gambar. Karakter-karakter simbolis ini mengundang audiens untuk terlibat dalam pengalaman yang lebih spiritual dan emosional, membuat pameran ini menjadi ruang yang hidup. Pengunjung bukan hanya menjadi penonton, tetapi juga bagian dari cerita yang sedang berlangsung.
Karya Arunanondchai: Menghubungkan Emosi, Teknologi, dan Spiritualitas
Korakrit Arunanondchai terkenal karena kemampuannya untuk mengeksplorasi emosi manusia dalam bentuk seni yang tak biasa. Lewat pameran ini, ia mengajak pengunjung untuk memahami bagaimana emosi dapat diekspresikan melalui berbagai medium, dari lukisan hingga instalasi multimedia. Setiap karya yang dpajang d Museum MACAN membawa pengunjung pada pengalaman emosional yang mendalam. Menjadikan seni sebagai saluran untuk mengekspresikan perasaan kolektif yang seringkali tersembunyi.
Pameran ini juga menyoroti interaksi antara spiritualitas dan teknologi. Arunanondchai menggabungkan unsur-unsur animisme dan fiksi ilmiah, menciptakan sebuah dunia imajinatif yang mengundang pengunjung untuk merasakan emosi yang lebih luas, yang seringkali sulit dungkapkan dengan kata-kata. Dalam karya-karya ini, seni tidak hanya berfungsi sebagai media visual. Tetapi juga sebagai sarana untuk menghubungkan manusia dengan sesuatu yang lebih besar, baik itu alam semesta, teknologi, atau bahkan alam spiritual.
Wicara Perupa dan Karya Baru Arunanondchai
Pameran ini akan menjadi pengalaman langka bagi para pengunjung yang ingin mendalami lebih dalam karya Arunanondchai. Pada 1 Desember 2024, Museum MACAN akan mengadakan wicara perupa bertajuk “as his world collides onto the screen: A Conversation”, yang akan menghadirkan Arunanondchai bersama Rugun Sirait, seorang peneliti etnografi dgital. Dalam sesi ini, mereka akan membahas hubungan antara media, budaya layar d Asia Tenggara, serta pengaruhnya terhadap seni kontemporer.
Sebagai bagian dari pameran ini, Arunanondchai akan menampilkan karya-karya terbaru, termasuk lukisan-lukisan yang memberikan perspektif segar tentang praktik artistiknya. Pameran ini bukan hanya tentang melihat karya seni. Tetapi juga mengajak audiens untuk menjadi bagian dari proses kreatif yang terjadi dalam ruang pameran. Setiap karya yang dpajang seakan-akan hidup, berinteraksi dengan pengunjung dan merespons dengan cara yang menantang dan penuh perasaan.
Pameran yang Mengajak Pengunjung untuk Merenung
Sing Dance Cry Breathe adalah pameran yang mengajak pengunjung untuk merenung lebih dalam tentang kehidupan, transformasi, dan emosi manusia yang kompleks. Dengan tema-tema seperti pembusukan, kelahiran kembali, dan pencarian makna dalam dunia yang penuh ketidakpastian. Pameran ini tidak hanya menawarkan seni visual yang menakjubkan. Tetapi juga sebuah pengalaman reflektif yang membuka wawasan baru. Bagi mereka yang tertarik untuk memahami lebih dalam pemikiran dan eksperimen seni Korakrit Arunanondchai. Pameran ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan.
Pameran ini memberikan pandangan baru tentang bagaimana seni dapat menjadi saluran untuk memahami dan merasakan emosi manusia dalam dunia yang semakin terhubung dan dpengaruhi oleh teknologi. Dengan berbagai karya yang dpamerkan, pengunjung akan dibawa pada perjalanan yang mengundang pemikiran dan perasaan yang mendalam tentang keberadaan manusia di dunia ini.