Skena kontes kecantikan d Belanda mengalami perubahan signifikan setelah penyelenggaraan ajang Miss Belanda, yang pemenangnya dkirim ke Miss Universe, dhentikan. Keputusan ini d ambil setelah Rikkie Kolle menjadi transgender pertama yang memenangkan mahkota Miss Universe 2023 dan Faith Landman dnobatkan sebagai Miss Universe 2024. Meskipun kontes tersebut dhentikan, penyelenggara meluncurkan platform baru yang bertujuan menginspirasi generasi muda dengan fokus pada topik-topik seperti kesehatan mental, media sosial, keragaman, dan ekspresi diri.
Dalam sebuah pernyataan yang dpublikasikan d situs web kompetisi, penyelenggara mengumumkan penutupan Miss Belanda dan pembentukan platform baru bernama Niet Meer Van Deze Tijd, yang berarti “Tidak Lagi dari Zaman Ini”. Pemberitahuan tersebut mengungkapkan bahwa meskipun Miss Belanda memiliki sejarah yang panjang dan penuh prestasi, dunia terus berubah, dan platform baru ini bertujuan untuk berubah bersama dunia.
Pernyataan Platform Baru
Pernyataan dari penyelenggara menyebutkan, “Setelah bertahun-tahun sejarah yang penuh dengan kemewahan, bakat, dan inspirasi. Miss Belanda mengucapkan selamat tinggal pada nama yang telah memikat hati banyak orang. Namun, ini bukanlah akhir, tetapi awal yang baru. Dunia sedang berubah, dan kami berubah bersamanya.”
“Miss Belanda berubah menjadi Niet Meer Van Deze Tijd: sebuah platform yang berfokus pada kesehatan mental. Media sosial, keragaman, ekspresi diri, dan banyak lagi. Tidak ada lagi mahkota, tetapi cerita yang menghubungkan. Tidak ada gaun, tetapi mimpi yang menjadi kenyataan. D sini, kami menginspirasi kaum muda untuk menjadi diri mereka sendiri d dunia yang terus berubah,” tambah pernyataan tersebut.
Tanggapan dari Direktur Miss Belanda
Monica van Ee, Direktur Miss Belanda dan pendiri platform baru ini. Menyatakan bahwa keputusan ini d ambil karena semakin banyak perempuan yang merasa tidak aman akibat meningkatnya tekanan media sosial dan citra kecantikan yang tidak realistis. Menurut van Ee, meskipun timnya telah bekerja keras selama bertahun-tahun untuk mewujudkan pemberdayaan perempuan. Umpan balik negatif dari penonton sering kali menciptakan energi yang tidak produktif.
“Hampir setiap kali casting atau final dgelar, komentar negatif terus bermunculan, seperti dia terlalu ‘putih’ atau terlalu ‘hitam’. Ini menciptakan energi negatif setiap tahunnya,” jelas van Ee.
Namun, dengan peluncuran platform baru, van Ee berharap dapat mengubah energi negatif menjadi lebih positif dan memberikan solidaritas kepada semua orang. “Kami percaya pada platform ini. Mungkin selempang dan mahkota sudah ketinggalan zaman, tetapi perempuan yang saling mendukung dan membantu satu sama lain tetap relevan dan penting,” tambahnya.
Perubahan dalam Dunia
Kontes Kecantikan Global
Keputusan ini sejalan dengan perubahan besar dalam dunia kontes kecantikan internasional. Beberapa tahun terakhir, ajang Miss Universe mulai mengubah aturan dan visinya untuk mencerminkan nilai-nilai yang lebih modern dan inklusif. Sebagai contoh, Miss Universe 2023 membuka kesempatan bagi perempuan d atas 28 tahun untuk berkompetisi. Dan pada tahun sebelumnya, aturan yang melarang perempuan hamil atau ibu, serta yang sudah menikah atau pernah menikah, dhapuskan.
Namun, meskipun aturan tersebut telah berubah d beberapa ajang besar, beberapa kontes kecantikan masih mempertahankan aturan yang sama. Pada September 2024, seorang perempuan d New York mengajukan pengaduan kepada Komisi Hak Asasi Manusia setempat untuk mengakhiri pengecualian ibu dari ajang tersebut.
Kontroversi di Miss USA dan Miss Universe
Tahun ini, organisasi Miss Universe mendapat sorotan ketika Miss USA dan Miss Teen USA mengundurkan diri setelah dugaan buruknya manajemen dan kondisi yang berdampak pada kesehatan mental para kontestan. Pemenang Miss USA 2023, Noelia Voigt, dan pemenang Miss Teen USA 2023. UmaSofia Srivastava, mengundurkan diri secara bersamaan setelah menilai nilai-nilai pribadi mereka tidak lagi sejalan dengan nilai-nilai organisasi.
Kontroversi lain juga melibatkan Victoria Kjaer Theilvig, Miss Universe 2024, yang dminta mundur setelah video TikTok berdurasi 20 detik menunjukkan dirinya lipsync lagu Jay-Z “Empire State of Mind” yang memuat kata ‘negro’. Meskipun video ini menuai kecaman, banyak yang membela Theilvig, menyatakan bahwa dia tidak bermaksud menyinggung perasaan siapa pun.
Kesimpulan
Perubahan besar dalam dunia kontes kecantikan, baik d Belanda maupun secara global. Menunjukkan adanya pergeseran nilai menuju lebih banyak inklusivitas dan pemahaman. Dengan meluncurkan platform baru. Miss Belanda berharap dapat menciptakan ruang yang lebih positif dan mendukung perempuan dalam bentuk yang lebih autentik, tanpa terikat pada standar kecantikan yang sempit.