Skip to content
Logo The Lady Log

The Lady Log

Woman News Update

  • Baju Skena
    “Trend Model Baju Skena Saat Ini” Fashion
  • Manfaat Tomat Putih & Tips Konsumsi untuk Kesehatan
    Manfaat Tomat Putih & Tips Konsumsi untuk Kesehatan Kesehatan
  • 7 Tanda Pesona yang Membuat Orang Tertarik Padamu
    7 Tanda Pesona yang Membuat Orang Tertarik Padamu Berita
  • Jenis-Jenis Keju dan Khasiatnya bagi Tubuh
    Jenis-Jenis Keju dan Khasiatnya bagi Tubuh Kesehatan
  • go green
    Go Green: Cara Mudah untuk Hidup Lebih Berkelanjutan Berita
  • olahraga
    Olahraga Ringan di Rumah yang Bantu Bentuk Tubuh Ideal Kecantikan
  • Apel untuk Atasi Sembelit, Mitos atau Fakta?
    Apel untuk Atasi Sembelit, Mitos atau Fakta? Kecantikan
  • Skin Care Berbahaya
    “Cara Menghindari Skin Care Berbahaya” Kecantikan
Reog Ponorogo Warisan UNESCO, Lalu Kebaya dan Kolintang?

Reog Ponorogo Warisan UNESCO, Lalu Kebaya dan Kolintang?

Posted on Desember 5, 2024Juni 22, 2025 By Tyler Price Tak ada komentar pada Reog Ponorogo Warisan UNESCO, Lalu Kebaya dan Kolintang?

Pada akhir 2021, Reog Ponorogo akhirnya diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya takbenda dunia. Ini adalah pencapaian yang membanggakan bagi masyarakat Ponorogo dan Indonesia. Mengingat Reog adalah salah satu tradisi budaya yang telah ada sejak berabad-abad lalu. Namun, di balik keberhasilan Reog Ponorogo, masih ada pertanyaan yang belum terjawab tentang nasib dua warisan budaya Indonesia lainnya, yaitu kebaya dan kolintang. Bagaimana dengan status keduanya di mata dunia?

UNESCO

Reog Ponorogo: Warisan Budaya Takbenda Dunia

Reog Ponorogo adalah salah satu kesenian tradisional dari Jawa Timur yang terkenal dengan tarian dramatis, kostum megah, dan penggunaan topeng yang besar dan berat. Dalam pertunjukan Reog. Para penari menggunakan topeng singa barong yang disebut “Singo Barong” sebagai bagian dari pertunjukan yang melibatkan elemen-elemen teater, musik, dan tarian. Reog Ponorogo tidak hanya sekadar pertunjukan seni, tetapi juga mencerminkan simbol-simbol kekuatan dan kebudayaan yang mendalam.

Proses masuknya Reog Ponorogo sebagai warisan budaya takbenda UNESCO dimulai dengan pengajuan dari pemerintah Indonesia. Yang menilai bahwa seni ini harus dilestarikan dan diakui secara internasional. Pada akhirnya, pada bulan Desember 2021, Reog Ponorogo resmi dimasukkan dalam daftar warisan takbenda budaya dunia oleh UNESCO. Bersama dengan berbagai tradisi lainnya dari berbagai belahan dunia. Pengakuan ini memberikan kesempatan lebih besar bagi generasi mendatang untuk terus melestarikan seni ini.

Nasib Kebaya: Ikon Mode dan Kebudayaan

Sementara Reog Ponorogo telah meraih pengakuan dunia, kebaya—sebuah simbol busana tradisional yang telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, khususnya bagi perempuan—masih dalam proses perjuangan untuk mendapatkan status yang sama. Kebaya memiliki sejarah panjang yang erat kaitannya dengan budaya Nusantara, terutama di Indonesia, Malaysia, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Kebaya dipakai dalam berbagai acara formal, pernikahan, dan upacara adat, dan menjadi simbol keanggunan serta identitas budaya perempuan.

Pada tahun 2016, kebaya diajukan oleh Indonesia untuk masuk dalam daftar warisan budaya takbenda UNESCO. Namun hingga saat ini belum ada pengumuman resmi mengenai statusnya. Sebagai pakaian tradisional yang memiliki nilai budaya yang tinggi, kebaya bukan hanya sekadar busana. Tetapi juga sebuah simbol yang mendalam bagi perempuan Indonesia. Oleh karena itu, pengakuan kebaya sebagai warisan dunia takbenda UNESCO akan semakin menguatkan identitas dan budaya Indonesia di mata dunia.

UNESCO

Kolintang: Alat Musik dengan Keunikan Tinggi

Begitu juga dengan kolintang, alat musik tradisional dari Minahasa, Sulawesi Utara, yang terbuat dari kayu dengan nada yang dihasilkan dari bilah-bilah kayu yang dipukul. Kolintang memiliki keunikan tersendiri karena suara dan melodi yang dihasilkannya tidak hanya memikat telinga, tetapi juga memiliki nilai sejarah yang kaya. Seperti halnya kebaya, kolintang belum mendapatkan pengakuan dari UNESCO meski telah diusulkan beberapa kali oleh pemerintah Indonesia untuk dimasukkan sebagai warisan budaya takbenda dunia.

Kolintang memiliki peran penting dalam pertunjukan musik tradisional di Minahasa dan menjadi simbol budaya yang mendalam di wilayah tersebut. Meski begitu, meskipun ada upaya yang terus berlanjut untuk mengajukan kolintang ke UNESCO, tantangan untuk mendapatkan pengakuan internasional masih ada. Kolintang, jika diakui sebagai warisan budaya dunia, akan memberi kesempatan bagi dunia untuk mengenal lebih dalam keunikan budaya Indonesia.

Mengapa Pengakuan UNESCO Penting?

Pengakuan oleh UNESCO terhadap warisan budaya takbenda sangat penting karena dapat membantu melestarikan tradisi dan meningkatkan kesadaran global akan keberagaman budaya dunia. Bagi kebaya dan kolintang, pengakuan ini akan membuka peluang untuk pelestarian yang lebih baik dan memperkenalkan budaya Indonesia lebih luas di kancah internasional.

Kesimpulan

Keberhasilan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya takbenda UNESCO tentu menjadi kebanggaan bagi Indonesia. Namun perjalanan untuk kebaya dan kolintang masih panjang. Diharapkan dengan terus berjuang dan melibatkan komunitas budaya, dua warisan budaya ini juga bisa mendapatkan pengakuan internasional yang setara. Dengan begitu, kebudayaan Indonesia dapat tetap hidup dan berkembang, serta dikenal oleh dunia.

 

Refrence : Liputan6
Berita

Navigasi pos

Previous Post: Tren Kecantikan Ramah Lingkungan: Cinta Alam, Cantik Alami
Next Post: 7 Tanda Pesona yang Membuat Orang Tertarik Padamu

Related Posts

  • Arak Indonesia: Minuman Tradisi yang Melegenda
    Arak Indonesia: Minuman Tradisi yang Melegenda Berita
  • Dampak Food Waste
    Food Waste: Mengurangi Pemborosan dan Meningkatkan Kesadaran Berita
  • Food Waste: Pentingnya Pengelolaan Makanan yang Bijak Berita
  • Momo, Mantan Vokalis Geisha, Kini Punya Chef Pribadi? Berita
  • Kasus Judi Online: Fenomena yang Meningkat dan Tantangan bagi Penegakan Hukum Berita
  • Ini Tips Move On setelah Putus Cinta
    Ini Tips Move On setelah Putus Cinta dari Para Psikolog Berita

More Related Articles

zodiak Zodiak Mandiri dengan Semangat Positif yang Menginspirasi Berita
Truk Tabrak Tangerang: Insiden yang Mengguncang Kota Berita
scatter merah x100 Green Lifestyle: Hidup Sehat dan Ramah Lingkungan Berita
Kasus Judi Online: Fenomena yang Meningkat dan Tantangan bagi Penegakan Hukum Berita
nusa77 Zodiak Paling FOMO: Siapa yang Tak Mau Ketinggalan Momen? Berita
Food Waste: Pentingnya Pengelolaan Makanan yang Bijak Berita

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Arsip

  • Desember 2025
  • November 2025
  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024

Postingan Terbaru

  • Inilah Khasiat Bunga Chamomile bagi Kesehatan Tubuh
  • Bunga Turi: Ciri, Kegunaan, dan Panduan Menanam Mudah
  • Konsumsi Jahe Bisa Bantu Turunkan Berat Badan, Benarkah?
  • Rahasia Manfaat Lada Hitam untuk Kesehatan
  • Manfaat Kayu Manis untuk Kesehatan yang Perlu Kamu Tahu

Baca Artikel Lainnya

  • Resep Makanan
  • Info Wanita Terkini
  • parfum
    “Rekomendasi Parfum yang Aman dipakai Siang Hari” Kecantikan
  • Jagung Rebus
    Manfaat Jagung Rebus untuk Kesehatan Ibu Hamil & Menyusui Kesehatan
  • Minyak Kemiri dan Rambut Rontok: Ini Fakta Sebenarnya
    Minyak Kemiri dan Rambut Rontok: Ini Fakta Sebenarnya Kesehatan
  • Benarkah Bawang Putih Mampu Meredakan Sakit Gigi?
    Benarkah Bawang Putih Mampu Meredakan Sakit Gigi? Kesehatan
  • Tanktop
    “Trend Model Tanktop Saat Ini” Fashion
  • Tips Gunakan Daun Seledri untuk Kesehatan Rambut
    Tips Gunakan Daun Seledri untuk Kesehatan Rambut Kesehatan
  • 5 Manfaat Buah Pir untuk Kesehatan Tubuh Jarang Diketahui
    5 Manfaat Buah Pir untuk Kesehatan Tubuh Jarang Diketahui Kesehatan
  • Rahasia Manfaat Lada Hitam untuk Kesehatan
    Rahasia Manfaat Lada Hitam untuk Kesehatan Kesehatan

Copyright © 2025 The Lady Log.

Powered by PressBook Premium theme

Go to mobile version