Banyak ibu hamil merasa khawatir saat mendengar kabar bahwa makan buah nanas bisa menyebabkan keguguran, terutama di awal kehamilan. Tapi apakah benar pineapple sebahaya itu?Informasi ini sebenarnya bukan sekadar mitos tanpa dasar. pineapple mengandung enzim alami bernama bromelain, yang memang dapat memecah protein di dalam tubuh. Di trimester pertama kehamilan, embrio masih tersusun dari protein yang sensitif. Karena itu, beberapa ahli menyarankan ibu hamil untuk berhati-hati terhadap asupan bromelain.
🔍 Mengapa Bromelain Jadi Sorotan?
Bromelain dipercaya dapat merangsang pelunakan serviks (leher rahim) dan memicu kontraksi dini. Pada kondisi ekstrim, ini bisa menyebabkan perdarahan atau keguguran. Namun, penting dipahami bahwa dosis bromelain dalam satu buah pineapple segar sangat kecil—bahkan tidak cukup untuk menimbulkan efek serius jika dikonsumsi dalam jumlah wajar.
Studi menunjukkan bahwa efek menggugurkan hanya bisa terjadi jika ibu hamil mengonsumsi sekitar 7 hingga 10 buah pineapple segar utuh dalam satu waktu—angka yang hampir mustahil dalam praktik sehari-hari.
Bromelain juga lebih banyak terdapat pada bagian batang pineapple, bukan pada daging buahnya. Selain itu, proses pemanasan seperti pengolahan menjadi jus atau pengalengan umumnya menghancurkan kandungan enzim tersebut.
⚠️ Kapan Harus Waspada?
Meski tak berbahaya dalam jumlah kecil, tetap ada beberapa alasan mengapa ibu hamil sebaiknya membatasi atau bahkan menghindari konsumsi pineapple:
- Asam tinggi: pineapple mengandung asam yang cukup tinggi dan bisa memicu asam lambung naik, perut mulas, atau ketidaknyamanan pencernaan terutama jika dikonsumsi dalam kondisi perut kosong.
- Risiko diare: Jus pineapple yang berasal dari buah mentah atau setengah matang bisa menyebabkan diare, karena kandungan bromelain yang masih aktif.
- Penderita diabetes gestasional: pineapple, khususnya dalam bentuk jus, mengandung gula alami tinggi yang bisa memicu lonjakan gula darah jika tidak dikonsumsi dengan hati-hati.
- Alergi: Beberapa orang mungkin mengalami alergi terhadap nanas, yang ditandai dengan gatal di mulut, bengkak, pilek, atau bahkan gejala seperti asma. Alergi ini lebih umum terjadi pada individu yang sensitif terhadap lateks atau serbuk sari.
🧘♀️ Tips Aman Konsumsi Nanas Saat Hamil
- Konsumsi pineapple dalam jumlah kecil dan pilih buah yang matang sempurna.
- Hindari pineapple jika kamu memiliki riwayat alergi, masalah lambung, atau sedang mengalami gangguan pencernaan.
- Jangan jadikan jus pineapple sebagai minuman rutin, terutama jika kamu memiliki masalah kadar gula.
- Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menambahkan pineapple ke dalam pola makan, terutama saat trimester pertama.
🌿 Kesimpulan
Buah nanas memang mengandung bromelain, namun dalam kadar yang tidak cukup tinggi untuk menyebabkan keguguran bila dikonsumsi dalam batas wajar. Kekhawatiran yang beredar mungkin terlalu dilebih-lebihkan. Namun, kehati-hatian tetap penting, apalagi bagi ibu hamil dengan kondisi kesehatan tertentu.
Bila ragu, tak ada salahnya memilih alternatif buah lain yang kaya nutrisi seperti apel, pisang, atau pepaya. Prioritaskan pola makan seimbang demi kehamilan yang sehat dan nyaman.
Refrence : Halodoc