Perawatan kulit terus berkembang dengan hadirnya teknologi baru yang semakin canggih. Salah satu metode yang kini banyak diperbincangkan adalah DNA Salmon, sebuah terapi inovatif yang menggunakan polinukleotida dari sperma ikan salmon untuk membantu regenerasi kulit. Metode ini dipercaya mampu meningkatkan hidrasi, elastisitas, sekaligus merangsang produksi kolagen.
Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai apa itu DNA Salmon, bagaimana cara kerjanya, manfaat, prosedur, serta pertimbangan penting sebelum mencobanya.
Apa Itu DNA Salmon?
DNA Salmon adalah terapi peremajaan kulit yang memanfaatkan polinukleotida, molekul DNA yang diekstrak dari sperma ikan salmon. Menariknya, polinukleotida ini memiliki struktur yang mirip dengan DNA manusia sehingga lebih mudah diterima tubuh dan memberikan efek positif terhadap regenerasi sel.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal of Cosmetic Dermatology, polinukleotida terbukti mampu meningkatkan produksi kolagen dan elastin, dua komponen penting untuk menjaga kulit tetap kencang dan elastis.
Bagaimana DNA Salmon Bekerja?
Perawatan ini bekerja di tingkat seluler. Polinukleotida yang disuntikkan ke dalam kulit akan merangsang fibroblas, yaitu sel yang berperan dalam produksi kolagen dan elastin.
Selain itu, DNA Salmon memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan. Kedua sifat ini membantu mengurangi kerusakan akibat radikal bebas, melindungi kulit dari penuaan dini, serta mengurangi tanda-tanda peradangan seperti kemerahan atau iritasi.
Kementerian Kesehatan RI juga menekankan bahwa perawatan yang mampu merangsang produksi kolagen sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan keremajaan kulit.
Manfaat DNA Salmon untuk Kulit
Terapi DNA Salmon menawarkan banyak manfaat yang membuatnya populer di kalangan pencinta perawatan kulit:
- Meningkatkan Hidrasi
Kulit lebih lembap karena polinukleotida membantu meningkatkan kemampuan kulit menahan air. - Meningkatkan Elastisitas
Kolagen dan elastin yang meningkat membuat kulit terasa lebih kenyal dan mengurangi kerutan. - Meregenerasi Sel Kulit
DNA SaImon mempercepat regenerasi kulit, sehingga tampak lebih sehat dan bercahaya. - Mengurangi Peradangan
Sifat antiinflamasi membantu mengurangi kemerahan, iritasi, dan peradangan kulit. - Mencerahkan Kulit
Dengan regenerasi sel yang lebih optimal, warna kulit tampak lebih merata dan cerah alami.
Prosedur Terapi DNA Salmon
Biasanya, prosedur dilakukan dengan metode mikroinjeksi. Dokter akan menyuntikkan serum yang mengandung DNA SaImon langsung ke lapisan kulit setelah wajah dibersihkan dan diberi krim anestesi untuk meminimalisir rasa nyeri.
Menurut rekomendasi WHO, prosedur injeksi hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis profesional untuk mengurangi risiko komplikasi.
Untuk hasil yang optimal, terapi ini biasanya dilakukan dalam beberapa kali sesi dengan jeda tertentu, tergantung pada kondisi kulit pasien.
Efek Samping dan Pertimbangan
Meskipun dianggap aman, perawatan ini tetap memiliki beberapa efek samping ringan, seperti:
- Kemerahan pada kulit
- Pembengkakan di area suntikan
- Memar kecil yang hilang dalam beberapa hari
Sebelum menjalani perawatan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Hal ini khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat alergi terhadap ikan atau kondisi kesehatan tertentu. Dengan konsultasi medis, pasien bisa memastikan keamanan sekaligus menyesuaikan terapi dengan kebutuhan kulit masing-masing.
Kesimpulan
DNA Salmon merupakan salah satu inovasi terbaru dalam dunia kecantikan yang menawarkan beragam manfaat, mulai dari melembapkan, meningkatkan elastisitas, hingga mencerahkan kulit. Meski prosedur ini menjanjikan hasil yang mengesankan, penting untuk melakukannya di klinik terpercaya dengan pengawasan tenaga medis profesional.
Dengan memahami cara kerja, manfaat, serta pertimbangan pentingnya, Anda dapat menentukan apakah terapi DNA SaImon cocok untuk kebutuhan kulit Anda.
Refrence : Halodoc

