Banyak orang rutin mengonsumsi makanan laut karena kaya nutrisi penting bagi tubuh. Dari sekian banyak pilihan, ikan tuna dan ikan salmon termasuk yang paling populer, terutama di Indonesia. Keduanya sering dianggap sebagai sumber protein berkualitas tinggi, namun banyak yang bertanya: mana yang lebih sehat, tuna atau salmon? Berikut ulasan lengkapnya.
Rekomendasi Konsumsi Ikan
Organisasi kesehatan dunia merekomendasikan konsumsi ikan setidaknya dua kali seminggu. Hal ini karena ikan laut kaya akan asam lemak omega-3, nutrisi yang terbukti membantu menjaga kesehatan jantung. Tun’a dan salmon termasuk pilihan terbaik karena kandungan gizinya yang beragam, meskipun keduanya memiliki karakteristik berbeda.
Profil Nutrisi Ikan Tuna
Tuna dikenal sebagai ikan laut berukuran besar dengan daging berwarna merah muda hingga merah tua. Warna ini berasal dari mioglobin, protein yang menyimpan oksigen dalam otot.
Keunggulan utama tun’a terletak pada kandungan protein tinggi dan lemak rendah. Hal ini menjadikannya pilihan tepat bagi orang yang sedang diet rendah kalori atau membutuhkan asupan protein besar untuk pembentukan otot.
👉 Manfaat utama tuna:
- Tinggi protein, baik untuk membangun massa otot.
- Rendah kalori dan lemak, cocok untuk menjaga berat badan.
- Kaya vitamin B kompleks yang penting untuk metabolisme energi.
Namun, kekurangan tun’a adalah kadar lemak sehat omega-3 yang lebih rendah dibandingkan salmon.
Profil Nutrisi Ikan Salmon
Salmon memiliki warna daging merah muda hingga oranye terang, menandakan tingginya kandungan astaxanthin, pigmen karotenoid yang juga berfungsi sebagai antioksidan.
Dibandingkan tun’a, salmon mengandung lebih banyak lemak sehat, terutama omega-3. Lemak ini berperan penting untuk menurunkan trigliserida, meningkatkan kolesterol baik (HDL), serta menurunkan risiko penyakit jantung.
👉 Manfaat utama salmon:
- Sumber utama omega-3 untuk kesehatan jantung dan otak.
- Kaya vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh.
- Mengandung antioksidan astaxanthin yang baik untuk kesehatan kulit dan melawan penuaan.
Meskipun kalori salmon lebih tinggi dibanding tun’a, lemak yang dikandungnya adalah lemak sehat yang justru bermanfaat bagi tubuh.
Kandungan Merkuri: Hal yang Perlu Diperhatikan
Salah satu isu yang sering dibicarakan terkait konsumsi ikan laut adalah kandungan merkuri. Ikan besar seperti tun’a cenderung memiliki kadar merkuri lebih tinggi karena proses rantai makanan (bioakumulasi).
- Tuna: mengandung merkuri lebih tinggi dibanding salmon, meskipun tidak setinggi ikan hiu atau makerel.
- Salmon: umumnya memiliki kandungan merkuri lebih rendah sehingga lebih aman dikonsumsi secara rutin.
👉 Catatan penting:
- Wanita hamil, menyusui, dan anak-anak sebaiknya membatasi konsumsi tuna.
- Salmon lebih aman untuk konsumsi rutin, terutama bagi kelompok rentan.
Mana yang Lebih Sehat?
Baik tun’a maupun salmon sama-sama sehat, namun manfaat yang didapat bisa berbeda tergantung kebutuhan tubuh:
- Pilih tuna jika Anda membutuhkan protein tinggi, rendah kalori, dan lemak sedikit. Cocok untuk diet dan pembentukan otot.
- Pilih salmon jika Anda mencari sumber omega-3, vitamin D, dan antioksidan untuk kesehatan jantung, otak, serta tulang.
Keduanya bisa dijadikan bagian dari menu sehat, asalkan dikonsumsi dengan porsi seimbang dan bervariasi.
Kesimpulan
Tuna dan salmon sama-sama merupakan sumber protein hewani yang bergizi tinggi. Tun’a unggul dalam protein dan rendah lemak, sedangkan salmon lebih kaya omega-3, vitamin D, dan antioksidan. Untuk kesehatan jangka panjang, salmon lebih direkomendasikan karena rendah merkuri dan tinggi lemak sehat.
Namun, mengombinasikan keduanya dalam pola makan seimbang akan memberikan manfaat optimal bagi tubuh. Jadi, tak perlu bingung memilih—cukup atur porsinya sesuai kebutuhan kesehatan Anda.
Refrence : Halodoc

