Site icon The Lady Log

Kayu Gaharu: Khasiat, Nilai Jual, dan Tips Budidaya

Kayu Gaharu: Khasiat, Nilai Jual, dan Tips Budidaya

Kayu gaharu atau dikenal juga dengan nama Agarwood merupakan salah satu komoditas bernilai tinggi di dunia. Kayu ini dihasilkan oleh pohon dari genus Aquilaria dan Gyrinops (famili Thymelaeaceae) ketika pohon tersebut mengalami infeksi jamur tertentu. Sebagai respons pertahanan, pohon menghasilkan resin gelap beraroma khas yang dikenal sebagai gaharu.

Keunikan aroma gaharu yang kompleks membuatnya sangat dihargai, baik untuk kebutuhan parfum, dupa, hingga pengobatan tradisional. Karena permintaannya yang tinggi, gaharu kini menjadi komoditas internasional dengan harga fantastis, bahkan disebut-sebut sebagai salah satu kayu termahal di dunia.


Jenis-Jenis Kayu Gaharu

Beberapa spesies pohon penghasil gaharu yang paling umum antara lain:

Setiap spesies menghasilkan kualitas dan aroma yang berbeda, tergantung pada lokasi geografis serta jenis jamur yang menginfeksi pohon. Perbedaan inilah yang memengaruhi nilai jual gaharu di pasar global.


Proses Terbentuknya Gaharu

Pembentukan kayu gaharu bukanlah proses instan. Secara alami, gaharu terbentuk ketika pohon Aquilaria mengalami luka, baik akibat serangga, petir, atau intervensi manusia. Luka tersebut kemudian terinfeksi jamur, biasanya dari genus Phialophora.

Pohon merespons infeksi ini dengan memproduksi resin aromatik yang meresap ke jaringan kayu, sehingga warna kayu menjadi gelap dengan aroma khas. Proses alami ini bisa memakan waktu bertahun-tahun hingga kayu menghasilkan gaharu berkualitas tinggi.

Karena itulah budidaya gaharu sering melibatkan teknik inokulasi atau pemberian jamur secara buatan untuk mempercepat proses terbentuknya resin.


Manfaat Kayu Gaharu

Kayu gaharu telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan tradisional, terutama di Asia. Penelitian modern juga mulai mengungkap potensi manfaat kesehatannya, antara lain:

  1. Efek Relaksasi dan Antistres
    Aroma gaharu menenangkan saraf, membantu mengurangi stres, cemas, dan meningkatkan kualitas tidur.
  2. Antiinflamasi
    Beberapa studi menunjukkan ekstrak gaharu memiliki sifat anti-inflamasi yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan.
  3. Antioksidan
    Kandungan antioksidan dalam gaharu dapat membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
  4. Pereda Nyeri
    Dalam pengobatan tradisional, gaharu digunakan untuk mengurangi sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri sendi.

Meski menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan gaharu dalam dunia medis modern.


Harga dan Prospek Ekonomi Kayu Gaharu

Nilai jual kayu gaharu di pasar internasional sangat tinggi. Gaharu kualitas premium bisa mencapai puluhan juta rupiah per kilogram, tergantung kualitas resin dan aromanya. Tak heran jika banyak petani kini mulai melirik budidaya gaharu sebagai peluang bisnis berjangka panjang.

Pasarnya pun luas, mulai dari industri parfum, kosmetik, farmasi, hingga kebutuhan ritual keagamaan. Permintaan yang terus meningkat menjadikan gaharu sebagai salah satu komoditas ekspor unggulan dengan prospek cerah di masa depan.


Cara Budidaya Kayu Gaharu

Budidaya gaharu membutuhkan kesabaran karena pohon ini baru bisa dipanen setelah berusia beberapa tahun. Berikut tahapan umum budidayanya:

  1. Pembibitan – Gunakan bibit Aquilaria atau Gyrinops berkualitas.
  2. Penanaman – Lahan harus memiliki drainase baik dengan kelembapan yang cukup.
  3. Pemeliharaan – Lakukan pemupukan dan penyiraman rutin.
  4. Inokulasi Jamur – Pohon diinokulasi jamur khusus untuk mempercepat pembentukan resin.
  5. Panen – Resin gaharu bisa dipanen setelah bertahun-tahun, biasanya antara 6–10 tahun.

Kesimpulan

Kayu gaharu adalah anugerah alam yang bernilai tinggi karena aroma dan khasiatnya. Selain digunakan sebagai bahan parfum dan pengobatan tradisional, gaharu juga memiliki prospek ekonomi menjanjikan berkat permintaan pasar global yang terus meningkat.

Dengan teknik budidaya yang tepat, gaharu bisa menjadi investasi jangka panjang yang menguntungkan, sekaligus menjaga kelestarian pohon penghasil gaharu agar tidak punah di alam liar.

Refrence : Halodoc

 

Exit mobile version