Dispepsia adalah keluhan gangguan pencernaan yang ditandai dengan rasa tidak nyaman di perut bagian atas. Dispepsia bukanlah penyakit tunggal, melainkan kumpulan gejala seperti perut terasa nyeri, cepat kenyang, atau begah setelah makan.
Walaupun bukan penyakit berbahaya, dispepsia bisa menjadi tanda adanya gangguan saluran pencernaan tertentu. Jika tidak disebabkan oleh kondisi medis serius, dispepsia umumnya bisa diatasi dengan pengobatan ringan dan perubahan gaya hidup.
Kalau kamu sering merasakan gejala dispepsia, mungkin saatnya mulai menerapkan pola hidup yang lebih sehat.
Gaya Hidup Sehat untuk Membantu Atasi Dispepsia
Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan sehari-hari untuk mengurangi gejala dispepsia:
- Makan dalam porsi kecil namun lebih sering. Kunyah makanan perlahan dan tuntas sebelum menelan.
- Hindari makanan pemicu seperti makanan berlemak, pedas, makanan instan, minuman bersoda, berkafein, dan alkohol. Merokok juga bisa memperburuk dispepsia.
- Pertahankan berat badan ideal. Kelebihan berat badan dapat menekan lambung dan memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan.
- Rutin berolahraga untuk meningkatkan fungsi pencernaan dan menjaga berat badan sehat.
- Ciptakan suasana makan yang tenang, tanpa terburu-buru atau distraksi.
- Kelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam. Lakukan hal-hal menyenangkan untuk meredakan stres.
- Tidur cukup, minimal 7–8 jam setiap hari agar sistem pencernaan tetap optimal.
Jika kamu merasa gejala dispepsia muncul setelah mengonsumsi obat tertentu, konsultasikan dengan dokter. Mungkin obat tersebut perlu diganti atau disesuaikan dosisnya, karena beberapa jenis obat memang bisa mengiritasi lambung.
Kenali Tanda dan Gejala Dispepsia
Gejala dispepsia dapat berbeda-beda pada tiap orang. Berikut adalah beberapa gejala umum yang mungkin kamu alami:
- Cepat kenyang: Baru makan sedikit tapi sudah merasa sangat kenyang.
- Rasa penuh setelah makan: Perut terasa berat dan tidak nyaman meski waktu makan sudah lama berlalu.
- Nyeri di perut bagian atas: Dari rasa tidak nyaman ringan hingga nyeri parah di antara tulang dada dan pusar.
- Sensasi panas atau terbakar: Terasa seperti terbakar di bagian atas perut.
- Perut kembung: Timbul sensasi penuh dan sesak karena gas.
- Mual: Rasa ingin muntah yang mengganggu aktivitas.
Meskipun mirip, dispepsia dan mulas adalah dua kondisi berbeda. Mulas biasanya berupa nyeri atau sensasi terbakar di dada yang bisa menjalar ke leher atau punggung setelah makan.
Siapa yang Rentan Mengalami Dispepsia?
Dispepsia bisa dialami oleh siapa saja, tanpa memandang usia. Namun, risiko lebih tinggi ditemukan pada orang-orang yang:
- Sering mengonsumsi alkohol
- Menggunakan obat yang dapat mengiritasi lambung
- Mengidap penyakit maag
- Sedang mengalami stres berat, kecemasan, atau depresi
Jika kamu ingin menjaga sistem pencernaan tetap sehat, mulai ubah gaya hidup jadi lebih seimbang dan perhatikan pola makan harian. Dispepsia bukan kondisi yang harus ditakuti, tetapi perlu ditangani dengan cermat.
Refrence : Halodoc